Tulang panggul bisa patah atau retak di bagian pangkal bonggol tulang paha (femur) maupun di bagian leher tulang paha. Patah tulang biasanya terjadi setelah jatuh atau terbentur di bagian pinggul. Patah seperti ini sering terjadi pada lansia (usia > 65 tahun) dan sudah punya tulang yang keropos (osteoporosis). Usia tua juga menyebabkan orang mudah jatuh karena pandangan mulai terganggu dan kekuatan serta keseimbangan badan mulai berkurang.
Tanda patah tulang panggul yang terutama adalah sulit untuk berdiri lagi. Saat patah kaki menjadi sulit digerakan, diputar, dan akhirnya tidak memungkinkan untuk berjalan. Bila dilihat, kaki tampak menjadi lebih pendek dan biasanya mengarah ke sisi luar tubuh (eksternal rotasi).

Untuk mengatasi patah tulang panggul, paling sering dibutuhkan tindakan operasi. Tindakan operasi yang dilakukan biasanya adalah pemasangan pen atau penggantian bonggol. Dokter bedah ortopedi akan menentukan tindakan sesuai dengan bentuk patah tulang. Tindakan operasi dibutuhkan karena tulang panggul merupakan tulang penopang tubuh, sehingga tanpa operasi sangat sulit berharap patahan tulang bisa membaik.

Tujuan operasi adalah agar pasien bisa berjalan lagi. Sekitar 1-2 hari setelah operasi, pasien akan belajar berjalan. Bila tidak ada penyulit, biasanya seseorang menginap sekitar tujuh hari di rumah sakit. Lalu, melanjutkan latihan berjalan dengan tongkat di rumah. Dengan adanya pen dan implan modern yang bisa menopang badan, pasien diharapkan kembali beraktifitas secara bertahap setelah 1-3 bulan.