Lutut adalah bagian tubuh yang sering cedera. Selain berfungsi menahan beban, sendi lutut juga banyak melakukan pergerakan saat olahraga. Sendi lutut tidak hanya terdiri dari tulang paha dan tulang kering, tetapi juga bisa bergerak karena terdapat otot (paha dan betis). Otot bisa tersambung ke tulang karena setiap otot memiliki tendon yang terikat dengan tulang. Gerakan sendi lutut bisa tetap stabil dan nyaman karena terdapat ligamen dan bantalan tulang (meniskus) yang menahan gerakan tulang pada tempatnya. Cedera adalah gangguan mekanik terhadap komponen-komponen tersebut.
Cedera bisa terjadi bukan hanya karena benturan langsung, tetapi juga karena gerakan sendi yang diluar kemampuan. Misalnya terlalu menekuk (hiperfleksi), posisi memutar yang ektrim (twisting), menahan beban berat pada posisi yang tidak ideal, atau bahkan karena pemakaian yang berlebihan (overuse).
Jika cedera terjadi karena tarikan atau gerakan menekuk berlebihan biasanya menyebabkan yang biasa disebut keseleo atau terkilir. Bila ligamen yang tertarik maka disebut sprain, sedangkan bila tendon yang tertarik maka disebut strain.
Keseleo atau terkilir memiliki tingkat keparahan bertahap, dari pemanjangan, robekan, hingga putus sama sekali. Keluhan yang muncul juga sesuai dengan tingkat keparahan cedera, dari bengkak, tidak bisa bergerak, hingga terdengar suara seperti ada yang putus.
Bantalan tulang (meniskus) pada sendi lutut juga bisa mengalami cedera. Biasanya cedera terjadi saat lutut dalam posisi memutar dan kaki menahan beban. Setelah terjadi cedera biasanya lutut tampak bengkak dan gerakan menjadi seperti tersangkut (locking).
Cedera lain biasanya berhubungan dengan benturan langsung pada lutut dan dapat menyebabkan keluhan ringan seperti, nyeri dan memar, sampai keluhan berat seperti patah tulang.
Bila Anda tiba-tiba merasakan bunyi yang tidak wajar, nyeri yang tidak hilang sehingga membuat gerak terbatas, dan bengkak yang tidak membaik saat olahraga, maka kita perlu curiga terjadi sebuah cedera. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah beristirahat, jangan membebani lutut (hindari berjalan), dan mengkompres dengan es.
Nyeri dan bengkak yang tidak hilang setelah istirahat sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.